Kamis, 22 November 2012




Bagaimana Cara Mendidik Anak?

Bismilllah, makin lama zaman semakin maju maka berubah alat elektronika semakin canggih, dan semakin lama kerusakan zaman bertambah, apalagi masalah pendidik anak dan pergaulan anak zaman sekarang makin rusak, di antara nya: banyak anak yang pergaulan bebas gara-gara tidak di perhatikan sama orang tua nya, kebanyakan orang tua sibuk pada urusan masing-masing mencari uang dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan sang anak ter pasebut. Tapi mereka tidak memikirkan dampak dari semuanya yang mereka lakukan, pada hal seorang anak butuh pehatian dan kasih sayang dari orang tua nya, dalam agama pun ajarkan gimana cara mengurus anak dan mendidiknya, supaya tidak terjerumus dari kemaksiatan

Gambar.1


Allah ta’ala bersabda:
Artinya:
Wahai orang-orang beriman lindunginlah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka (al-tahrim: 6).
Semua orang tua berperan penting terhadap pergaulan dan pendidikan sang anak, orang tua tidak bisa mengasih tanggu jawab pendidikan anak sepenuhnya kepada pembantu atau kepada sekolah. Yang paling penting mendidik akhlak nya, gimana cara nya anak sopan santun, menghormati dan menghargai orang lain, dan mengetahui akhlak-akhlak yang terpuji, Sedangkan orang tua nya tidak mengajarkan itu kepada anak nya?
Allah ta’ala berfirman:
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia member pelajaran kepadanya: Hai anakku janganlah kamu mempersukutukan Allah, sesungguh nya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang sangat besarpada. Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu dan Bapaknya, ibu telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapih dalam dua tahun bersyukurlah kepada ku dan kepada dua orang ibu dan bapakmu, hanya kepadakulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersukutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaku, kemudian hanya kepadakulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Gambar.2

 (Luqman berkata) : ” Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya allah akan mendatangkannya (membalasnya) sesungguhnya allah maha halus lagi maha mengetahui. Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh allah). Dan janganlah kamu memalingkan muka kamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya allah todak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara ialah suara keledai (Luqman: 13-19).

Gambar.3

Faedah yang bisa di petik dalam surat di atas:
1. Di syareatkan kepada orang tua memberi naasehat kepada anaknya dalam perkara yang bermanfaat dalam dunia dan akhirat.
2. Memulainya dengan tauhid dan memperingatkan dari kemusyrikan karena itu adalah suatu kedzaliman yang menghapuskan amalan baik.
3. Wajibnya bersyukur kepada Allah dan orang tua, dan wajibnya berbakti kepada orang tua.
4. Wajibnya taat kepada kedua orang tua selama tidak bermaksiat kepada Allah, (Rasulullah berkata: “Tidak ada ketaatan kepada seorang pun dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara yang baik), (Muttafaqun alaihi)
5. Wajibnya mengikuti jalannya orang-orang mukmin dan muwahidin, dan terlarangnya mengikuti jalan orang-orang ahli bid’ah.
6. Keharusan merasa selalu di awasi oleh Allah, dan tidak boleh meremehkan perkara baik dan buruk sekecil apapun.
7. Wajibnya mendirikan shalat dengan rukun-rukunnya dan kewajibannya beserta tu’maninah di dalamnya.
8. Wajibnya menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran berdasarkan ilmu, dan kelembutan sesuai kemampuan dengan hikamah dan nasehat yang baik,
Rasulullah berkata:
(Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hilangkanlah itu dengan tangan. jika tidak bisa, maka (hilngkan) dengan lisan, jika tidak bisa dengan hati. Dan itu selemah-lemahnya iman) riwayat Muslim.
9. Kewajiban Bersabarlah atas gangguan bagi orang yang melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
10. Haramnya takabur dan sombong dalam berjalan.
11. Bersifat per dalam berjalan, tidak dipercepat dan tidak diperlambat.
12. Tidaklah mengakat suara berlebihan tidak ada kebutuhannya, karena dari kebiasan keledai.
13. Bersikap adil terhadap perkara dari perkara-perkaranya.

1 komentar: